Instalasi setelah tangki air merupakan instalasi filter air yang menurut kami lebih baik dibanding sistem instalasi setelah pompa. Hal ini di karenakan air baku yang memiliki kualitas tidak baik terlebih dahulu akan ditampung pada tangki air, dimana saat proses distribusi dari pompa ke tangki penampungan air baku akan mengalami proses oksidasi dan penguapan sehingga terjadi pengendapan kotoran pada permukaan dasar tangki.
Air yang telah tertampung dan mengalami oksidasi serta pengendapan selanjutnya akan didistribusikan ke tabung filter mengandalkan tekanan grafitasi, pada saat air melewati media filter dengan tekanan/laju air yang normal membuat kinerja media filter dapat bekerja dengan maksimal. Sehingga hasil air yang di hasilkan dengan sistem instalasi setelah tangki pun sesuai harapan yakni jernih dan bersih.
Kelebihan pada instalasi setelah tangki air yakni dimana umur media filter lebih panjang dan tidak cepat korosi. Proses penjernihan dan penyaringan air pun sesuai harapan yakni jernih dan bersih, namun kelemahannya tangki air cepat kotor dan harus selalu dikontrol serta dibersihkan maksimal 3 bulan sekali. Selain itu debit air atau tekanan air yang didistribusikan dari filter ke instalasi rumah akan terlihat kecil dan mengharuskan penambahan pompa dorong (booster pump) untuk mendapatkan laju/tekanan air menjadi kencang.
Adapun skema instalasi setelah tangki dapat kami gambarkan sebagai berikut :
--> Pompa Air Baku --> Tangki Air --> Tabung Filter --> Pipa Distribusi (Kran)
atau
--> Pompa Air Baku --> Tangki Air --> Tabung Filter --> Pompa Dorong (Booster Pump) --> Pipa Distribusi (kran)
Selain cara diatas sistem instalasi dapat juga dilakukan dengan cara instalasi diantara dua tangki dan instalasi setelah pompa / instalasi pompa langsung.
